Selasa, 02 Desember 2014

Pasumpahan Island

Beberapa waktu lalu gue baru balik dari kampung halaman tercinta, sebuah desa kecil di Pesisir Selatan. Tujuan pulang kampung waktu itu adalah melihat saudara yang meninggal, dan yang kedua adalan beresin rumah gadang (rumah besar) yang udah kosong selama bertahun-tahun. Soalnya nenek gue dari awal beliau nikah udah hijrah ke Padang, jadinya udah dua generasi gak ada yang menetap di kampung, dan hasilnya rumah gadang jadi terbengkalai.

Cerita gue saat ini gak ada hubungannya dengan kampung tercinta, jadi waktu balik dari kampung, gue melewati jalan yang mengingatkan gue oleh satu kejadian yang gak bakal pernah gue lupakan. Yaitu pergi ke Pulau Pasumpahan *bunyi petir, halilintar, ples badai dan angin topan*

Jadi waktu itu gue dapat tawaran dari Ojan untuk pergi ke sebuah pulau, dan namanya Pasumpahan. Pas dengar nama pulaunya gue agak merinding, Pasumpahan dalam bahasa Indonesia adalah sumpah/bersumpah. Horror memang.

Tapi waktu itu gue emang lagi pengen jalan-jalan, dan letak pulaunya juga gak jauh dari Padang. Kita ngumpul di Pasar Baru, pergi bareng-bareng naik motor ke sana dan menghabiskan waktu 3 jam!!

3 jam itu bukan waktu sebenarnya kalau naik motor dari Padang ke Pisang (salah satu tempat di mana kami nanti balan nyebrang ke pulau Pasumpahan). Cuman sebelum ke Pisang, kita singgah dulu ke rumah Megan buat jemput dia, ke mini market buat beli cemilan, ke pombensi buat ngisi bensin (sambil nungguin Ojan boker), abis itu ke bengkel dulu buat nambahin angin ban motor, ke rumah Faisal dulu buat jemput helm, ke warung dulu buat beli makanan, ke mini market lagi buat cari minuman, abis itu yang terakhir ke mini market lagi buat beli sabun dan sampo T^T

Setelah semua di rasa cukup barulah kita langsung GO! (Akhirnya)

Gue boncengan sama Cece, dan Cece adalah perempuan Cina yang sepertinya bercita-cita jadi pembalap F1 wanita. Bawa motor ngebutnya gak kira-kira, main nyelip sana sini. Gue berdoa semoga selamat sampai tujuan dan gak ada hilang satu bagian pun dari tubuh gue.

Sebelum berbelok untuk mengarah masuk ke Pisang, kami singgah dulu ke sebuah rumah makan buat beli makanan, setelah sekitar 10 menit beli makanan dan nanya-nanya pulau Pasumpahan itu gimana (kami semua belum pernah ke sana, dan gue kira si Ojan udah pernah ke pulau Pasumpahan -_-), ibu-ibu yang jualan bilang kalau pulau itu bagus, naik kapal ke sana juga gak lama, sekitar 10 sampai 15 menitan. Berbekal informasi yang di dapat, kami jadi semakin bersemangat untuk bisa sampai ke sana.

Setelah makanan selesai di beli, perjalanan di lanjutkan dengan Ojan sebagai pemandu. Gue nikmatin angin sambil nyanyi-nyanyi kecil. Ojan bilang butuh waktu 30 menit lagi untuk sampai ke Pisang. Kita semua mangut-mangut sambil ngikutin Ojan dari belakang.

Tapi makin ke sini jalannya jadi makin mengerikan, mulai dari pendakian tinggi yang buat jantung gue deg-degan, di tambah yang bawa motor Cece, nyawa terasa terancam. Setelah melewati pendakian gue bernafas lega, sampailah kami di sebuah persimpangan yang ada pengarah jalannya. Untuk sampai ke Pisang kami harus masuk ke simpang sebelah kiri.

Dan ternyata jalan ekstrim gak sampai di situ saja pemirsa sekalian!! Jalan menuju Pisang masyaallah mengerikannya. Jalannya berbatuan dan jelek banget, di tambah penurunan yang curam, belum lagi kami mesti melewati jembatan yang udah bolong-bolong. Dalam hati gue berdoa makin khusyu'.

Motor gue yang terjebak di bebatuan, gak bisa di gas

Setelah di angkat dikit ekornya baru bisa keluar dari jebakan

Jalan mengerikan gak cuma sampai sana aja, mulai dari kubangan air yang dalam, jalan bebatuan yang gak ada habisnya. Karna itu gue terpaksa harus jalan kaki waktu Cece gak bisa bawa motor kalau ada penumpang di belakangnya. Lumayan olah raga pagi menjelang siang.

Setelah sampai di pulau Pisang, kejutan lainnya menanti kami, bukan kejutan mengerikan, tapi kejutan yang buat kita meliting. Pas jalan di antara persawahan gitu, ada segerombolan anak-anak SD yang mungkin baru kelas 1 atau 2, mereka jalan bareng-bareng (kayanya baru abis pulang sekolah), pas kami lewat depan mereka, kami semua di sapa anak-anak SD. Dan bukan cuma gerombolan itu aja, gerombolan murid-murid SD lain yang kami jumpai di jalan juga nyapa kami semua, gila gue senang aja. Mereka semua ramah-ramah.

Setelah merasa di Pisang, kami kebingungan cari rumah ibu-ibu yang nantinya bakal bawa kami ke pulau naik kapal kecilnya. Bertanyalah kami ke seorang bapak-bapak, si bapak-bapak nunjukin jalan ke rumah ibu-ibu itu. Jalan ke rumah ibu-ibu itu kecil dan banyak batu-batunya, lagi-lagi gue berdoa semoga Cece gak kepeleset bawa motornya.

Setelah sampai di rumah ibu-ibu itu (serius gue lupa nama ibunya siapa), kami semua bernafas lega bisa sampai dengan selamat, dan berdoa semoga pulangnya baik-baik aja. pas lagi ngobrol-ngobrol sama si ibu-ibu, eh bapak-bapak tadi yang kami tanyain jalan datang, dan ternyata si bapak-bapak itu suaminya si ibu -_____-

Ini dia rumah mungil si ibu dan si bapak :D

Di teras ini kami duduk buat istirahat sebentar sebelum pergi ke pulau

Setelah merasa cukup untuk istirahat, kami langsung bergegas menuju kapal kecil bapak yang sudah terparkir di bibir pantai.




Sebelum ke pulau foto dulu hehe

Dan akhrinya naiklah kami semua ke kapal, semuanya pada girang kaya baru di kasih emas satu karung xD

Cewek cewek celpih dulu haha

Gaya kaya naik kapal Titanic, kalau Faisal gaya tukang urut naik kapal

Ojan berusaha terlihat keren dengan kacamata baru hahaha

Tambahan infrmasi aja, pulau Pasumpahan di beri nama Pasumpahan karena dulu orang-orang suka bersumpah di sana. Dan menurut cerita dari ibu kalau dulu katanya ada seorang Ibu yang menyumpahi anaknya yang sudah durhaka kepadanya. Lalu kapal si anak berubah menjadi sebuah batu yang terlihat kaya gunung kecil. Ceritanya hampir mirip sama Malinkundang. Bedanya batu Malinkundang adanya di bibir pantai, kalau kapal yang di kutuk itu adanya di tengah laut.

Ini dia yang katanya adalah kapal yang di kutuk

Kembali ke cerita perjalanan kami, setelah berlayar di atas kapal kecil cukup lama (ah lebay), sampai lah kami ke tujuan, yaitu PASUMPAHAN ISLAND!! Horeeee

Pasirnya putih dan bersih, airnya jernih dan pulaunya sepi banget, berasa ini pulau milik kita. Btw itu bukan kapal yang ngangkut kami :p

Gak lupa selfi pas baru sampai ke pulau

Megan yang bahagia akhirnya bisa berjumpa lagi dengan peliharannya yang sudah lama hilang

Ojan yang akhirnya bertemu lagi dengan perahu kesayangannya yang udah dengan tidak sopan berlayar sendirian ke lautan

Koko yang udah mulai mesra-mesraan dengan pasir di pulau

Cece yang datang ke pulau untuk bertujuan selfi dari samping supaya kelihatan mancung

Faisal yang mau foto ala rambo dan pamerin perut kotak-kotaknya (itu perut sengaja di tekan biar datar -_-)

Bang Manap yang bahagia pas ketemu air laut. Bang Manap ini senior gue di Saje, angkatan 2007

Efra yang mulai jatuh cinta dengan kayu kapal. Efra ini salah satu teman satu angkatan gue di Saje

Dan yang terakhir gue, yang berusaha keras minjam kacamata Faisal cuman buat bisa foto ala pantai demi mendapatkan hasil yang bagus :')

Kami semua seru-seruan di pulau Pasumpahan, mulai dari makan bareng beralasan pasir putih, perang pasir dengan Megan korban utamanya, berenang (kalau gue gak ikut berang basahin semua, soalnya gue gak bawa baju ganti T^T, akhirnya cuma basahin kaki doang), sampai kejar-kejaran kaya lagi syuting film India.

Foto bareng-bareng, minus bang Manap soalnya dia tukang foto hahahaha
Pas di pulau kami juga sempat ketemu sama senpai 2006, jadi bisa di bilang ini sekalian temu rama antara senpai kan kouhai haha
Setelah cukup lama main-main, akhirnya kami kembali balik ke rumah ibu dan bapak dengan menggunakan kapal kecil yang sama. Di rumah ibu kami mandi dan tukar baju. Setelah makan sore kami pamitan balik ke rumah dan berdoa semoga pas pulang gak terjadi masalah. Tapi kayanya emang gak berkesan kalau gak ada sedikit masalah di jalan, gue sama Cece sempat jatuh dari motor dan sialnya kami jatuh tepat di bibir jurang. Ya Allah, itu kalau misalnya pas jatuh Cece sempat ngegas keras si Pingu (nama motor gue), kami berdua bakal sukses terbang dan mendarat ke bawah jurang dengan bentuk yang gak bisa di bayangkan.
Setelah itu kami kembali melanjutkan perjalan dengan formasi yang berbeda, gue di boncengan Faisal, Cece di bonceng Ojan, motor gue Koko yang bawa bareng Megan.
Sebelum kembali ke rumah masing-masing, mereka semua ke rumah gue dulu, sempat ketiduran juga si Ojan di lantai, akhirnya mereka melanjutkan lagi perjalanan ke rumah dengan keadaan Megan yang merajuk karna perutnya kelaparan dan Megan sempat mengeluarkan air mata hahaha.
Sangat berkesan, apa lagi bagian nyaris jatuh ke jurang bareng Cece :')
Sekian dulu cerita gue tentang Pasumpahan Island. Kalau ada typo harap di maafkan, gue udah usaha ngetik hati-hati dan kembali baca ulang buat ngecek ada kata yang salah:')

 Foto bareng peliharaan Megan. Ubur ubur
Salam Pantai. Ulala ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar